Kapten timnas Kangguru, Mathew Ryan, meminta semua rekannya untuk waspada penuh dengan pemain naturalisasi timnas Garuda saat kedua tim bertemu besok malam.
Seperti di ketahui laga di ajang babak kualifikasi World Cup 2026 yang bermain di putaran ketiga, akan melakoni pertandingan kedua pada besok malam dinihari WIB, di mana timnas Indonesia akan berhadapan dengan Australia, laga ini akan di gelar di markas timnas Garuda yakni di stadion Gelora Bung Karno.
Mathew Ryan yang di level klub saat ini berumur 32 tahun dan bermain untuk tim Seri-A yang terkenal dengan julukan Serigala Ibukota, AS Roma, yang juga berposisi sebagai kapten timnas Australia, berkata dirinya tidak pernah anggap remeh sama sekali dengan Indonesia, apalagi saat ini tim dari Indonesia itu banyak di isi dengan pemain naturalisasi yang kebanyakkan bermain di negara Belanda.
Memang timnas Indonesia yang di besut oleh manajer dari Korsel, Shin Tae-yong, punya banyak pemain keturunan dalam skuad utama, mulai dari posisi penjaga gawang hingga barisan lini serang, hal ini yang membuat timnas Australia kudu hati-hati dan waspada penuh saat kedua tim bertarung di laga kedua di babak kualifikasi, yang mana akan di gelar di stadion GUBK, stadion kebanggaan masyarakat Indonesia tentunya.
“Timnas Indonesia sekarang banyak di isi dengan pemain keturunan yang sudah tentu punya kualitas mumpuni di atas lapangan rumput, saya melihat kebanyakkan mereka berasal dari Belanda, pemain keturunan merupakan hal yang wajar dalam urusan sepak bola, jadi kami harus siap bertarung dengan tim mana saja, karena kami mengincar hasil main di ajang Piala Dunia yang di gelar tahun 2026.” ungkap Mathew Ryan.
“Saya sudah meminta semua rekan-rekan untuk harus persiapkan diri secara maksimal walaupun banyak rumah taruhan yang jagokan kami bakal bisa dapatkan hasil kemenangan, saat lawan Bahrain kami juga sudah alami kekalahan, sepak bola itu bisa timbul banyak kejutan ketika kita tampil di bawah form, kita semua harus bekerja keras jika ingin tampil di ajang World Cup 2026, tidak ada istilah meremehkan tim lawan di atas lapangan rumput.” lanjut Mathew Ryan. (kk)
